Minggu, 25 Desember 2011

Geliat Ekonomi Kelautan Di Madura (Masalembu)

Kepulauan Masalembu adalah salah satu wilayah Kecamatan di Kabupaten Sumenep letaknya disebelah utara pulau Madura. Penduduk Pulau Masalembu merupakan campuran berbagai etnis, termasuk Suku Madura dan Suku Bugis. Di Pulau Masalembu terdapat fasilitas pendidikan hingga tingkat SLTA. Secara ekologis-geografis, Pulau Masalembu terletak pada posisi lintang : 5 derajat 31 menit 5 derajat 35 menit LS.


Dengan posisi ini, secara geografis kedudukan Pulau Masalembu mendekati posisi ekuatorial (garis khatulistiwa) dengan ciri-ciri lingkungan yang spesifik, yaitu mempunyai daya tampung yang sangat tinggi terhadap struktur biodiversitas habitat, seperti terumbu karang, mangrove, telu, pesisir litoral, rumput algae/seaweed dan daerah umbalan (upwelling area) yang menjadi penopang sumberdaya ikan dan non ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi.

Lebih lanjut, dalam profil pesisir dan pulau-pulau kecil yang diterbitkan Departemen Kelautan dan Perikanan disebutkan, secara administratif Pulau Masalembu termasuk dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Masalembu , Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Posisi Pulau Masalembu berada di bagian utara wilayah Kabupaten Sumenep dikelilingi oleh perairan (laut bebas), berjarak sekitar 112 mil dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep Daratan). Kondisi ini menyebabkan Pulau Masalembu langsung berbatasan dengan perairan bebas (laut lepas).

Dikelilingi Laut Jawa

Wilayah pulau Masalembo dikelilingi perairan laut jawa sehingga pantainya berhadapan langsung dengan laut. Daerah perairan Masalembu didominasi oleh daerah karang yang banyak mengalami kerusakan akibat pengambilan batu karang (terumbu karang massive) untuk pondasi bangunan dan keperluan lainnya, serta penggunaan bom dan racun potassium dalam penangkapan ikan dan biota laut lainnya yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Kerusakan pada ekosistem terumbu karang ini dinilai mempunyai korelasi yang erat dengan laju abrasi (erosi pantai) yang terjadi di pesisir pulau Masalembu, terutama di pesisir bagian timur dan barat pulau Masalembu.

Dilihat dari posisi sumberdaya kelautan, jenis ikan yang banyak dihasilkan oleh nelayan di kepulauan Masalembu adalah jenis-jenis ikan pelagis (permukaan) seperti ikan layang (Decapterus russeli) dan ikan tongkol (Euthynnus sp). Jenis-jenis ikan pelagis lain yang pernah ditangkap nelayan Masalembu antara lain tengiri (Scomberomorus), kembung (Ratrelliger spp), lemuru (Sardinella longiceps), tembang (Sardinella fimbriata), selar (Selaroides spp), Cakalang (Katsuwonus pelamis), Japuh (Dussmeiria spp), layur (Trichiusrus spp) dan bawal hitam (Pampus argenteus). Selain ikan pelagis, perairan Masalembu juga mempunyai potensi jenis ikan karang (demersal) seperti peperek (Leiognathidae), bambangan (Lutjanus spp), bawal putih (Sphyraena spp), kakap (Lates calcarifer), kerapu (Ephinephelus spp), cucut (Carchahinidae), manyung (Tachysurus spp), belanak (Cypselurus spp), ekor kuning (Caesio spp) dan Tigawaja (Sciaenidae), juga cumi-cumi, rajungan (Portunus spp), kepiting (Scylla serrata), udang barong (Panulirus spp), udang windu (Paneus monodon) dan teripang.

Alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan Masalembu adalah jaring payang, gillnet dan pancing tonda. Sementara itu, armada yang banyak digunakan nelayan Masalembu adalah perahu mesin berkapasitas 2-4 GT dengan mesin perahu berkekuatan 12-16 PK.

Selain ikan pelagis, wilayah perairan Masalembu juga dihuni oleh berbagai jenis ikan karang (demersal), diantaranya yang potensial diusahakan nelayan setempat adalah ikan peperek (petek), bambangan, anyung, kakap merah, kerapu, kurisi, tigawaja dan belanak. Kondisi tersebut bagian yang berkarang dengan kedalaman 40-60 meter. Potensi budidaya yang dapat dikembangkan di perairan Masalembu adalah usaha tambak (tambak udang atau bandeng, juga garam) dan usaha budidaya (pembesaran) kan kerapu dan lobster, serta budidaya rumput laut.

Adapun usaha tambak rakyat yang terdapat di wilayah pesisir pulau Masalembu adalah tambak payau dengan jenis ikan yang dominan diusahakan adalah ikan mujair, udang, bandeng, dan usaha tambak garam dengan luas keseluruhan diprakirakan sekitar 6-8 hektar tersebar terutama di bagian utara pesisir pulau Masalembu.

Bagi lingkungan perairan, phytoplankton merupakan faktor biologi yang mempunyai peranan sangat besar. Peran tersebut tidak saja berkaitan dengan fungsinya sebagai strata dasar dari perilaku makan di perairan tetapi juga mempunyai peran terhadap perubahan lingkungan. Oleh peran tersebut, maka organisme ini kerapkali dapat dipergunakan sebagai bio indikator terhadap kualitas lingkungan. Keistimewaan ini juga tidak lepas dari perilaku organisme ini sendiri yang cenderung tidak mampu bergerak atau mempunyai gerakan yang sangat lemah, sehingga perubahan lingkungan sangat mempengaruhi hidup dan perkembangbiakannya.

Strata kedua dari dasar dalam hirarki kehidupan akuatik adalah zooplankton. Kelompok ini dapat hidup selamanya sebagai plankton, juga dapat berkembang selanjutnya baik ukuran maupun perilakunya sebagai organisme non planktonik. Zooplankton yang ditemukan di perairan Masalembu antara lain adalah dari kelompok Cipepoda yang lebih menonjol keberadaannya dibandingkan dengan kelompok lain.

Potensi Ikan Kerapu di Madura

Musim penangkapan adalah bulan Agustus – Maret, dimana puncak musim terjadi pada bulan April – Juli. Potensi sumberdaya ikan kerapu diperairaan Madura kepulauan Kabupaten Sumenep adalah sebesar 159,8 ton dengan usaha penengkapan optimum adalaah 1179.166 trip. Produksi pada tahun 2008 adalah sebesar 141 ton dengan upaya 140.630 trip. Dengan membandingkaan data dengan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pada Tahun 2008 potensi perikanan kerapu telah dimanfaatkan sebesar 93,37 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada beberapa tahun mendatang apabila tidak dilakukan perluasan daerah penangkapan dan diversifikasi komoditi tangkapan maka akan terjadi over eksploitasi. Sedangkan unit usaha (trip) alat tangkap telah mencaapai 78,5 % dari yang diperbolehkan.


Sumber :
http://bisnisukm.com/geliat-ekonomi-kelautan-di-madura.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar